TUGAS 5
Beberapa definisi menurut beberapa para ahli mengenai manajemen laba, yaitu:
1. Schipper
Earning management is a purpose intervention in the
external financial reporting process, with the intent of obtaining some private
gain (a opposed to say, merely faciliting the neutral operation of the process ( Manajemen
Laba adalah campur tangan dalam proses penyusunan pelaporan keuangan eksternal,
dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan pribadi (pihak yang tidak setuju
mengatakan bahwa hal ini hanyalah upaya untuk memfasilitasi operasi yang tidak
memihak dari sebuah proses).
2. Fisher and
Rosenzweig
Earning management is a actions of manager which serve
to increase (decrease) current reported earnings of the unit which the manager
is responsible without generating a corresponding increase (decrease) in
long-term economic profitability of the unit. (manajemen
laba adalah tindakan-tindakan manajemen untuk menaikan (menurunkan) laba
periode berjalan dari sebuah perusahaan
yang dikelolanya tanpa menyebabkan kenaikan (penurunan keuntungan ekonomi
perusahaan jangka panjang).
3. National
Association of Certified Fraud Examiners
Earning management is the intentional, deliberate, misstatement or
omission ofmaterial facts, or accounting data, which is misleading and, when
considered with all the information made available, would cause the leader to
change or alter his or juggement or decision.( Manajemen laba adalah
kesalahan atau kelalaian yang disengaja dalam membuat laporan mengenai fakta
material dan data akuntansi sehingga menyesatkan ketika semua informasi itu
dipakai untuk membuat pertimbangan yang akhirnya akan yang menyebabkan orang yang membacanya akan
mengganti atau mengubah pendapat atau keputusanya).
Secara umum
Manajemen Laba didefinisikan sebagai upaya manajer perusahaan untuk
mengintervensi atau mempengaruhi informasi-informasi dalam laporan keuangan
dengan tujuan untuk mengelabui stakeholder yang ingin mengetahui kinerja dan
kondisi perusahaan.
Praktik
yang dilakukan untuk mempengaruhi angka laba dapat terjadi secara legal maupun
tidak legal. Praktik legal dalam manajemen laba berarti usaha untuk
mempengaruhi angka laba tidak bertentangan dengan aturan pelaporan keuangan
dalam Prinsip-Prinsip Akuntansi Berlaku Umum.
Menurut Scott (2003:377) beberapa
motivasi yang mendorong manajemen melakukan earning management/manajemen laba,
antara lain sebagai berikut:
1. Motivasi
bonus, yaitu manajer akan berusaha mengatur laba bersih agar dapat
memaksimalkan bonusnya.
2. Motivasi
kontrak, berkaitan dengan utang jangka panjang, yaitu manajer menaikkan laba
bersih untuk mengurangi kemungkinan perusahaan mengalami technical default.
3. Motivasi
politik, aspek politis ini tidak dapat dilepaskan dari perusahaan, khususnya
perusahaan besar dan industri strategis karena aktivitasnya melibatkan hajat
hidup orang banyak.
4. Motivasi
pajak, pajak merupakan salah satu alasan utama perusahaan mengurangi laba
bersih yang dilaporkan.
5. Pergantian
CEO (Chief Executive Officer), banyak motivasi yang timbul berkaitan dengan
CEO, seperti CEO yang mendekati masa pensiun akan meningkatkan bonusnya, CEO
yang kurang berhasil memperbaiki kinerjanya untuk menghindari pemecatannya, CEO
baru untuk menunjukkan kesalahan dari CEO sebelumnya.
6. Penawaran
saham perdana (IPO), manajer perusahaan yang going public melakukan earning
management untuk memperoleh harga yang lebih tinggi atas sahamnya dengan
harapan mendapatkan respon pasar yang positif terhadap peramalan laba sebagai
sinyal dari nilai perusahaan.
7. Motivasi
pasar modal, misalnya untuk mengungkapkan informasi privat yang dimiliki
perusahaan kepada investor dan kreditor.
Teknik
dan Pola Manajemen Laba menurut Setiawati dan Na’im (2000) dapat dilakukan
dengan tiga teknik yaitu:
1. Memanfaatkan
peluang untuk membuat estimasi akuntansi
Cara manajemen mempengaruhi laba
melaului judgment (perkiraan) terhadap estimasi akuntansi antara lain estimasi
tingkat piutang tak tertagih, estimasi kurun waktu deperesiasi aktiva tetap
atau amortisasi aktiva tak berwujud, estimasi biaya garansi dan lain-lain.
2. Menggeser
periode biaya atau pendapatan
Contohnya
adalah mempercepat atau menunda pengeluaran untuk penelitian dan pengembangan sampai pada periode akuntansi berikutnya, mempercepat atau menunda penegeluaran
promosi sampai periode berikutnya, mempercepat atau menunda pengiriman produk
ke pelanggan, mengatur saat penjualan aktiva tetap yang sudah tak dipakai lagi.
3. Mengubah
metode akuntansi
Perubahan metode akuntansi yang
digunakan untuk mencatat suatu transaksi. Contoh : merubah metode depresiasi
aktiva tetap, dari metode depresiasi angka tahun ke metode depresiasi garis
lurus.
Sumber
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/08/teori-earning-management-definisi-pola.html
Manajemen Laba (Teori & Model Empiris) Oleh Sri Sulistyanto
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23606/4/Chapter%20II.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar