Kebun karet adalah
salah satu mata pencarian di desaku Margotani “OKUT,Sumatra Selatan”.
Pohon karet merupakan
akar tunggang yang mempunyai tinggi lebih dari 5 meter.
Pekerjaan ini disebut
nyadap atau nampas,kalo mengumpulkan semua hasil getah yang ada dimangkok ke dalam
kotak besar disebut mbalem.Hasil utama yang diambil dari pohon karet ini adalah
getahnya,getah ini diperoleh dari pohon yang disayat memutar pada tubuh,di
berikan talang dan mangkok untuk tempat menetesnya getah tersebut.
Ranting atau kayu
karet juga bisa digunakan untuk kayu bakar,kayu bakar dari pohon karet ini
mudah sekali terbakar.
Untuk memperoleh
getah yang banyak para petani harus berangkat pagi-pagi dimana matahari belum
menampakan wajahya,karna pada saat siang hari pohon karet hanya mengeluarkan
sedikit getah,apalagi bagi pohon yang memang mengeluarkan getah sedikit jika
disadap siang kemungkinan tidak mengeluarkan getah.
Pohon karet ini juga
memerlukan perawatan yaitu pupuk 3 warna “yang saya ketahui” (putih “urea”,merah
npk dan abu-abu/hitam),kalo ibu saya biasanya menggunakan pupuk sebelum musim
kemarau datang dan ada juga obat untuk membekukan getah karet yang ada didalam
mangkok.pengambilan getah karet dapat diambil sekitar 10 hari atau kurang dari
itu saat getah sudah tak dapat tertampung dalam mankok.
Hasilnya seperti ini,berbentuk
kotak-kotak karna di taruh dalam tanah yang digali berbentuk kotak.
Ditempatku ada yang
namanya lelang karet,itu untuk penetapan harga jual karetnya perKg.Biasanya
ditempatku sebulan sekali diadakanya,semua karet yang dimiliki
diletakan di pinggir jalan untuk ditimbang karet keesokan harinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar