Dari
segi
perencanaan di Indonesia,APBN adalah
merupakan konsep perencanaan pembangunan yang memiliki jangka
pendek,karena itulah APBN selalu disusun setiap
tahun.APBN disusun
agar pengaalokasian dana pembangunan dapat berjalan
dengan memperhatikan prinsip berimbang dan dinamis.
Hal tersebut perlu
diperhatikan mengingat tabungan
pemerintah yang
berasal
dari selisih antara
penerima dalam negeri
dengan pengeluaran rutin,belum sepenuhnya menutupi
kebutuhan biaya pembangunan Indonesia.
Meskipun PELITA ke PELITA jumlah tabungan pemerintah sebagai sumber
pembiyaan pembangunan terbesar, terus mengalami peningkatan, namun
konstribusinya tehadap
keseluruhan dana pembangunan yang dibutuhkan masih jauh
dari yang diharapkan. Dengan ini
pinjaman luar negeri,
masih cukup besar.
Namun demikian mulai
tahun terakhir PELITA I,prosentase tabungan pemerintah sudah mulai
lebih besar di banding
pinjaman
luar negeri.
2. Proses Penyusunan Anggaran
Penyusunan anggaran
biasanya menggunakan tahun
fisikal dan bukan
tahun masehi sehingga
proses penyusunan oleh
departemen atau lembaga
pemerintahan departemen sudah
dimulai 1 April tahun yang bersangkutan.
Selanjutnya
DUK dan DUP tersebut, antara bulan
agustus dan September akan di ajukan dan disampaikan ke BAPPENAS dan Ditjen
Anggaran Departemen Keuangnan.
Pada proses tersebut BAPPENAS akan menyesuaikan isi DUK dan DUP dengan pemikiran penerimaan dalam
negeri dalam tahun
anggaran yang bersangkutan.
Dan jika
angggaran disetujui oleh
pemerintah, maka akan
dituangkan kembali dalam
bentuk isi dan
proyek (DIP), departemen atau
lembagga pemerintah yang
bersangkutan.
3. Perkiraan Penerimaan Negara
Bersumber dari
penerimaan dalam negeri
dan penerimaan luar
negeri :
- Penerimaan dalam negeri
Pertama, peneerimaan dalam negeri
untuk tahun awal
setelah masa pemerintahan orde baru
masih cukup mengantungkan pada penerimaan dari ekspor
migas.
- Penerimaan luar negeri
Meskipun untuk
selanjutnya bantuan luar
negeri (hutang bagi
Indonesia) tersebut makin
meningkat jumlahnya, namun
selalu diupayakan suatu
mekanisme pemanfaatan dengan
prioritas sektor-sektor yang lebih produktif. Dengan
demikian bantuan tersebut
dapat dikelola dengan
baik.
4. Perkiraan Pengeluaran Negara
- Pengeluaran Rutin Negara seperti : Pengeluaran untuk belanja pegawai,untuk belanja barang,untuk subsidi daerah otonom,untuk membaya bunga dan cicilan hutang.
- Pengeluaran Pembangunan seperti : Pengeluaran untuk berbagai departemen atau negara,untuk anggaran pembangunan daerah.
5. Dasar Perhitungan Perkiraan Penerimaan Negara
- Penerimaan dalam negeri dari migas ( produksiminyak rata-rata perhari, harga rata-rata ekspor minyak mentah)
- Penerimaan dalam negeri diluar migas (pajak penghasilan,pajak pertmbahan nilai, ekspor bumi dan bangunan penerimaan bukan pajak, penerimaan hasil penjualan BBM, bea masuk, cukai, bea materai)
- Penerimaan pembangunan (dari penerimaan bantuan program dan bantuan proyek).
PDF]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar