hii...

Get Gifs at CodemySpace.com

Rabu, 18 April 2012

POKOK BAHASAN 8 : MASALAH POKOK PEREKONOMIAN INDONESIA


1. Pengangguran

Pengangguran akan menyebabkan perekonomian berada kondisi dibawah kapasitas penuh, suatu kapasitas yang diharapkan. Pengangguran akan menyebabkan beban angkatan kerja yang benar-benar produktif menjadi semakin berat, disamping secara sosial pengangguran akan menimbulkan kecendrungan masalah-masalah kriminal dan masalah sosial lainya.

Jenis-jenis pengangguran:
  1. Pengangguran friksionil
  2. Pengangguran struckural
  3.  Pengangguran teknologi
  4. Pengangguran siklikal
  5. Pengangguran musiman
  6. Pengangguran tidak kentara


2. Inflasi

Inflasi sering diartikan sebagai suatu kecendrungan naiknya harga-harga secara umum dalam waktu dan wilayah tertentu.
Poin penting mengenai inflasi :
  • Diwarnai harga-harga komoditi secara umum, atau dapat dikatakan hampir setiap komoditi mengalami kenaikan.
  • Dapat diketahui dan dihitung jika telah berjalan dalam kurun waktu tertentu dan dalam wilayah tertentu.

sumber:


Selasa, 17 April 2012

POKOK BAHASAN 7 : KEBIJAKSANAAN PEMERINTAHAN

1. KebijaksanaanSelama

  • Selama periode 1966-1969

Kebijakan pemerintah pada massa ini lebih diarahkan kepada proses perbaikan dan pembersih semua sektor dari unsur-unsur peninggalan pemerintah orde lama,terutama pada paham komunis .selain itu masa ini juga di isi dengan kebijakan pemerintah dalam mengupayakan penurunan tingkat inflansi yang masih sanga ttinggi ,kebijakan ini cukup berhasil menekan inflasi dari +/- 650 %  menjadihanya  +/- 10 % saja, suatu prestasi ekonomi yang tidak kecil.

  • Periode Pelita I

Kebijakan pada periode Pelita ini dimulai dengan peraturan No 16 tahun 1970, mengenai penyempurnaan tata niaga bidang eksport dan import dan peraturan Agustus 1971, mengenai devaluasi mata uang Rupiah terhadap Dolar.

  • Periode Pelita II

Periode ini diisi dengan kebijaksanaan mengenai perkreditan untuk mendorong para eksportir kecil dan menengah, disamping untuk mendorong kemajuan usaha kecil dengan produk Kredit Investasi Kecil (KIK).

  • Periode Pelita III

Periode ini diwarnai dengan devisitnya neraca perdagangan Indonesia, yang disebabkan karena diterapkannya tindakan proteksi dan kuota oleh Negara-negara pasaran komoditi ekspor Indonesia.

  • Periode Pelita IV

Beberapa kebijaksanan pemerintah pada periode ini, yaitu; Kebijaksanaan  INPRES No. 4 tahun 1985, Paket Kebijaksanaan 6 Mei 1986 (PAKEM), Paket Devaluasi 1986,Paket Kebijaksanaan 25 Oktober 1986,Paket Kebijaksanaan 15 Januari 1987,dll.

  • PeriodePelita V

Kebijaksanaan pemerintah selama pelita V lebih diarahkan kepada pengawasan, pengendalian, dan upaya kondusif guna mempersiapkan proses tinggal landas menuju rencana pembangunan Jangka Panjang Tahap Kedua.


2. Kebijaksanaan Moneter

Yang dimaksud dengan kebijaksanaan moneter adalah sekumpulan tindakan pemerintah didalam mengatur peekonomian melalui peredaran uang dan tingkat suku bunga. Kebijaksanaan ini di tempuh untuk mengantisipasi pengaruh-pengaruh baik yang positif atau sebaliknya, dari peredaran uang dan tingkat suku bunga yang berlaku di masyarakat.


3. Kebijaksanaan Fisikal

Suatu tindakan pemerintah didalam mengatur perekonomian melalui anggaran belanja Negara, dan biasanya dikaitan dengan masalah perpajakan, meskipun tidak selalu demikian, namun orang lebih melihat kebijaksanaan fisikalsebagaikebijaksanaanpemerintah di sektorperpajakan.


4. Kebijaksanaan Fisikal dan Moneter di Sektor Luar Negeri

Di dalam sektor luar negeri, kedua kebijaksanaan ini memeiliki istilah lain, yang didalam istilah tersebut terdapat kombinasi keduanya. Istilah yang di maksud adalah: kebijaksanaan menekan pengeluaran dan kebijaksanaan memindah pengeluaran.


sumber:



POKOK BAHASAN 6 : PERAN SEKTOR LUAR NEGERI PADA PEREKONOMIAN NEGARA

1. Perdagangnaantar Negara
  • Pertama, tidak semua kebutuhan masyarakat dapat dipenuhi oleh komoditi yang dihasilkan dalam negeri.
  • Kedua, karena terbatasnya konsumen, tidak semua hasil produksi dapat dipsarkan di dalam negeri. Jadi perlu dicari pasar luar negeri.
  • Ketiga, sebagai sarana untuk melakukan proses alih tekhnologi.

2. Hambatan-Hambatan Perdaganganantar Negara
  • Hambatan Tarif
    Yaitu suatu nilai tertentu yang dibebankan kepada suatu komoditi luar negeri tertentu yang akan memasuki suatu Negara (komoditi import).

  • Hamabatan Quota
    Yaitu termasuk jenis hambatan perdagangan luar negeri yang lazim diterapakan oleh suatu Negara untuk masukan komoditi impor ke negaranya.

  • Hambatan Dumping
    Yaitu suatu tindakan dalam menetapkan harga yang lebih murah di luar negeri disbanding harga di dalam negeri untuk produk  yang sama.

  • Hambatan Embargo/Sanksi Ekonomi
    Yaitu jika suatu  Negara  yang karena tindakannya di anggap melanggar HAM, melanggar wilayah kekuasaan suatu Negara, akan menerima/dikenakan sanksi ekonomi oleh Negara lain(PBB).

3. Neraca Pembayaran Luar Negeri  Indonesia

            Neraca pembayaran luar negari Indonesia juga merupakan suatu bentuk pelaporan yang sistematis mengenai segala transaksi ekonomi yang diakibatkan oleh adanya kebijaksanaan dan kegiatan ekonomi di sector luar negeri.

Pos dalam neraca pembayaran luar negeri Indonesia,yaitu:
  • Neraca Perdaganan
  • Neraca Jasa
  • Neraca Berjalan
  • Neraca Lalu Lintas Modal
  • Selisih yang belum diperhitungkan
  • Neraca Lalu Lintas Moneter

4. Peran Kurs Valuta Asing

         Kurs Valuta Asing adalah nilai tukar yang menggambarkan banyaknya rupiah yang harus dikeluarkan untuk mendapat satu unit dollars dalam kurun waktu tertentu.Kurs Valuta Asing mulai muncul ketika transaksi ekonomi sudah mulai melibatkan dua Negara (matauang) atau lebih, tentunya sebagai alat untuk menjembatani perbedaan mata uang di masing-masing Negara.

sumber:
[PDF] 
PERAN SEKTOR LUAR NEGERI PADA PEREKONOMIAN ...
elearning.gunadarma.ac.id/.../perekonomian_indonesia/bab6-peran_s...




POKOK BAHASAN 5 : ANGGARAN DAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

1. Perkembangan Dana Pembangunan Indonesia
Dari segi perencanaan di Indonesia,APBN adalah merupakan konsep perencanaan pembangunan yang memiliki jangka pendek,karena itulah APBN selalu disusun setiap tahun.APBN disusun agar pengaalokasian dana pembangunan dapat berjalan dengan memperhatikan prinsip berimbang dan dinamis. Hal tersebut perlu diperhatikan mengingat tabungan pemerintah yang berasal dari selisih antara penerima dalam negeri dengan pengeluaran rutin,belum sepenuhnya menutupi kebutuhan biaya pembangunan Indonesia.
Meskipun PELITA ke PELITA jumlah tabungan pemerintah sebagai sumber pembiyaan pembangunan terbesar, terus mengalami peningkatan, namun konstribusinya tehadap keseluruhan dana pembangunan yang dibutuhkan masih jauh dari yang diharapkan. Dengan ini pinjaman luar negeri, masih cukup besar. Namun demikian mulai tahun terakhir PELITA I,prosentase tabungan pemerintah sudah mulai lebih besar di banding pinjaman luar negeri.

2. Proses Penyusunan Anggaran
Penyusunan anggaran biasanya menggunakan tahun fisikal dan bukan tahun masehi sehingga proses penyusunan oleh departemen atau lembaga pemerintahan  departemen sudah dimulai 1 April tahun yang bersangkutan.
Selanjutnya DUK dan DUP tersebut, antara bulan agustus dan September akan di ajukan dan disampaikan ke BAPPENAS dan Ditjen Anggaran Departemen Keuangnan.
Pada proses tersebut BAPPENAS akan menyesuaikan isi DUK dan DUP dengan pemikiran penerimaan dalam negeri dalam tahun anggaran yang bersangkutan.
Dan jika angggaran disetujui oleh pemerintah, maka akan dituangkan kembali dalam bentuk isi dan proyek (DIP), departemen atau lembagga pemerintah yang bersangkutan.

3. Perkiraan Penerimaan Negara
Bersumber dari penerimaan dalam negeri dan penerimaan luar negeri :
  • Penerimaan dalam negeri
Pertama, peneerimaan dalam negeri untuk tahun awal setelah masa pemerintahan orde baru masih cukup mengantungkan pada penerimaan dari ekspor migas.
  • Penerimaan luar negeri
Meskipun untuk selanjutnya bantuan luar negeri (hutang bagi Indonesia) tersebut makin meningkat jumlahnya, namun selalu diupayakan suatu mekanisme pemanfaatan dengan prioritas sektor-sektor yang lebih produktif. Dengan demikian bantuan tersebut dapat dikelola dengan baik.

4. Perkiraan Pengeluaran Negara
  • Pengeluaran Rutin Negara seperti : Pengeluaran untuk belanja pegawai,untuk belanja barang,untuk subsidi daerah otonom,untuk membaya bunga dan cicilan hutang.
  • Pengeluaran Pembangunan seperti : Pengeluaran untuk berbagai departemen atau negara,untuk anggaran pembangunan daerah.


5. Dasar Perhitungan Perkiraan Penerimaan Negara
  • Penerimaan dalam negeri dari migas ( produksiminyak rata-rata perhari, harga rata-rata ekspor minyak mentah)
  • Penerimaan dalam negeri diluar migas (pajak penghasilan,pajak pertmbahan nilai, ekspor bumi dan bangunan penerimaan bukan pajak, penerimaan hasil penjualan BBM, bea masuk, cukai, bea materai)
  • Penerimaan pembangunan (dari penerimaan bantuan program dan bantuan proyek).
sumber:
PDF] 


POKOK BAHASAN 4 : STRUKTUR PRODUKSI,DISTRIBUSI PENDAPATAN DAN KEMISKINAN

1. Struktur Produksi

Struktur produksi adalah logika proses produksi, yang menyatakan hubungan antara beberapa   pekerjaan pembuatan komponen sampai menjadi produk akhir, yang biasanya ditunjukkan dengan menggunakan skema. Struktur produksi nasional dapat dilihat menurut lapangan usaha dan hasil produksi kegiatan ekonomi nasional. Berdasarkan lapangan usaha struktur produksi nasional terdiri dari sebelas lapangan usaha dan berdasarkan hasil produksi nasional terdiri dari 3 sektor, yakni sektor primer, sekunder, dan tersier.

Sejalan dengan perkembangan pembangunan ekonomi struktur produksi suatu perekonomian cenderung mengalami perubahan dari dominasi sektor primer menuju dominasi sektor sekunder dan tersier. Perubahan struktur produksi dapat terjadi karena :

  1. Sifat manusia dalam perilaku konsumsinya yang cenderung berubah dari konsumsi barang barang pertanian menuju konsumsi lebih banyak barang-barang industri.
  2. Perubahan teknologi yang terus-menerus, dan
  3. Semakin meningkatnya keuntungan komparatif dalam memproduksi barang-barang industri.

Struktur produksi nasional pada awal tahun pembangunan jangka panjang ditandai oleh peranan sektor primer, tersier, dan industri. Sejalan dengan semakin meningkatnya proses pembangunan ekonomi maka pada akhir Pelita V atau kedua, struktur produksi nasional telah bergeser dari dominasi sektor primer menuju sektor sekunder.


2. Pendapatan Nasional

Pendapatan Nasional dapat diartikan sebagai suatu angka atau nilai yang menggambarkan seluruh nilai produksi,pengeluaran,ataupun pendapatan yang dihasilkan dari semua pelaku/sektor ekonomi dari suatu negara  dalm kurun waktu tertentu.

  • Menghitung pendapatan naional Indonesia dengan pendekatan produksi ( GDP )

GDP (Gross Domestic Product) atau produksi domestik bruto adalah pendapatan nasional yang nilainya dihitung dengan cara menjumlahkan seluruh kegiatan produksi yang dilakukan oleh semua pelaku/sektor ekonomi di wilayah indonesia,dalam kurun waktu tertentu dan jangan sampai terjadi perhitungan ganda yang dapat menyebabkan pendapatan nasional indonesia tampak lebih besar.

  • Menghitung pendapatan naasional indonesia dengan pendekatan pengeluaran (GNP)

GNP (Gross National Product) adalah pendapatan nasional yang nilainya diperoleh degnan cara menjumlahkan seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh semua pelaku/sektor ekonomi di indonesia.cara memperoleh nilai GNP berbeda dengan GDP,jika GDP dibatasi oleh wilayah maka GNP dibatasi oleh kewarganegaraan,artinya nilai pengeluarn tersebut dihitung dari pelaku ekonomi yang berkewarganegaraan Indonesia saja.

  • Menghitung pendapatan naasional indonesia dengan pendekatan Pendapatan (NI)

NI (National Income) adalah pendapatan nasional yang nilainya didapat dengan cara menjumlahkan semua hasil/pendapatan yang diperoleh semua pelaku/sektor ekonomi di Indonesia dalam kurun waktu tertentu.Nilai NI inilah yang tampaknya oleh kalangan akademis dinotasikan dengan Y.

  •  Pendapatan nasional yang siap dibelanjakan ( Y disposible )

Pendapatan nasional ( Y ) disposible adalah pendapatan nasional yang telah siap untuk dibelanjakan.Nilai Y disposible ini berasal dari NI setelah ditambah dengan pengeluaran pemerintah berupa transfer/subsidi dan kemudian dikurangan dengan pajak lansung yang ditetapkan pemerintah.

  • Pendapatan Nasional Perkapita

Pendapatan per-kapita/tahun biasanya digunakan sebagai salah satu indikator akhir dalam melihat kemajuan pertumbuhan perekonomian suatu negara. Pendapatan perkapitan ini diperoleh dengan membagi pendapatan nasional ( GNP atau GDp) dengan jumlah penduduk di suatu negara ( Indonesia)


3. Distribusi Pendapatan Nasional & Kemiskinan

Salah satu masalah yang mendesak untuk di atasi oleh negara adalah masalah kemiskinan.untuk itulah ekonomi Indonesia memiliki trilogi pembangunan yang di dalamnya ada point pemerataan.meskipun sampai saat ini rakyat masih hidup dalam kemiskinan masih cukup banyak (+/- dari 100 orang indonesia, 11-12 orang diantaranya masih miskin),namun upaya untuk mengentaskan mereka terus diupayakan.beberapa diantaranya adalah dengan program IDT (inpres Desa Tertinggal) dan kemitraan pengusaha besar dan pengusaha kecil yang dicanangkan oleh pemerintah.

sumber:
[PDF] 



POKOK BAHASAN 3 : PETA PEREKONOMIAN INDONESIA

1.     Keadaan Geografis Indonesia

  • Kenyataan pertama yang harus diakui adalah bahwa indonesia merupakan negara kepulauan. keadaan demikian dapat menjadi suatu kekuatan dan kesempatan bagi perkembangan perekonomian kita.
  • Yang kedua adalah bahwa indonesia hanya mengenal dua musim.dengan kondisi iklim yang demikian itu menyebabakan beberapa produk hasil bumi dan industri menjadi sangat spesifik sifatnya.
  • Yang ketiga adalah bahwa indonesia kaya akan bahan tambang,yakni minyak bumi pernah menjadikan negara indonesia memperoleh dana pembangunan yang sangat besar.
  • Kenyataan yang keempat wilayah indonesia menempati wilayah yang strategis ,terletak diantara dua benua dan dua samudra dan segala perkembangannya.

2.  Mata Pencarian

  • Sektor pertanian (agraris)
  • Kontribusi sektor pertanian terhadap GDP (Gross Domestic Product) secara absolut masih dominan
  • Yang pelu diwaspadai ialah bahwa dari sektor pertanian tidak memiliki nialai tambah yang tinggi ,sehingga tidak dapat bersaing dengan sektor lain ( industri )
3.  Sumber Daya Manusia

Salah satu negara yang masih berkembang,indonesia mengalami masalah sumber daya manusia,diantaranya :

  • Pertumbuhan penduduk yang masih tinggi : banyak penduduk akan menambah beban sumber daya produktif terhadap sumber daya manusia yang belum produktif.
  • Penyebaran penduduk yang kurang merata menyebabkan ketidakseimbanganya kekuatan ekonomi secara umum.
  • Kurang seimbangnya struktur dan komposisi umur penduduk, yang ditandai dengan besarnya jumlah poenduduk yang berusia muda serta mutu penduduk yang masih rendah.

Sasaran kebijakan kerja :

  1. Memperluas lapangan pekerjaan
  2. Membina angkatan kerja baru
  3. Membina dan melindungi para pekerja melalui mekanisme hubungan kerja
  4. Meningkatkan peranan pasar kerja
4.  Investasi

Untuk memperoleh suatu pertumbuhan ekonomi yang tinggi dalam proses pembangunan di indonesia , terkumpulnya  modal dan sumber daya sebagai investasi. Pemerintah memerlukan dana yang besar dari selisih penerimaan dan pengeluaran biaya rutin pemerintah. maka diperlukan upaya-upaya guna membantu memenuhi kebutuhan dana investasi pembangunan,upaya tersebut yaitu :

  • Lebih mengembangkan ekspor komoditi non-migas
  • Mengusahakan adanya pinjaman luar negeri yang memiliki syarat  lunak
  • Menciptakan iklim investasiyang menarik dan aman bagi para penanam modal asing
  • Lebih menyempurnakan sistem perpajakan dan perkreditan, terutama untuk golongan ekonomi lemah.



sumber:
[PDF]

POKOK BAHASAN 2 : PERKEMBANGAN STRATEGI DAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA

1.  Beberapa strategi pembangunan ekonomi,yaitu:

  • Strategi Pertumbuhan 

Inti dari strategi pertumbuhan ini :

  1. Strategi pembangunan ekonomi suatu negara akan terpusat pada upaya pembentukan modal, serta bagaimana menanamkannya secara seimbang, menyebar, terarah dan memusat, sehingga dapat menimbulkan efek pertumbuhan ekonomi.
  2. Bahwa pertumbuhan ekonomi akan dinikmati oleh golongan lemah melalui proses merambat ke bawah pendistribusian kembali.
  3.  Jika terjadi ketidak merataan, hal tersebut merupakan prasyarat pertumbuhan ekonomi.
  4. Kritik paling keras dari strategi yang pertama ini adalah ketimpangan yang semakin tajam.

  •      Strategi Pembangunan dengan Pemeratan
Inti dari konsep ini adalah dengan ditekankanya peningkatan pembangunan melalui titik sosial engineering,seperti halnya melalui penyusunan rencana induk,dan paket program tertentu.

  •      Strategi Ketergantungan

  1. Inti dari konsep strategi ini adalah Kemiskinan di negara-negara berkembang lebih disebabkan karena adanya ketergantungan negara tersebut kepada negara lain.
  2. teori ini kemudian di kritik oleh Kothari dengan mengatakan “teori ketergantungan tersebut memang cukup relevan,namun sayangnya telah menjadi semacam dalih terhadap kenyataan dari kurangnya usaha untuk membangun masyarakat sendiri.

  • Strategi yang Berwawasan Ruang
Strategi ini di kemukakan oleh Myrdall dan Hirschman,yang mengemukakan sebab-sebab kurang mampunya daerah miskin berkembang secepat daerah  yang lebih maju.Namun terdapat perbedaan pandanngan kedua tokoh tersebut adalah,bahwa Myrdall tidak percaya bahwa keseimbangan daerah kaya dan miskin akan tercapai. Sedangakan Hirschman percaya,sekalipun baru akan tercapai dalam jangka panjang.

  • Strategi Pendekatan Kebutuhan Pokok
Sasaran dari strategi ini adalah menanggulangi kemiskinan secara masal. Strategi ini selanjutnya dikembangkan oleh Organisasi Perburuhan Sedunia (ILO) pda thun 1975, dengan menekankan bahwa kebutuhan pokok manusia tidak mungkin dapat dipenuhi jika pendapatan masih rendah akibat kemiskinan yang bersumber pada pengangguran.


2.  Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi pembangunan

pemilihan strategi apa yang akan digunakan dalam proses pembangunan sangat dipengaruhi oleh pertanyaan “ apa tujuan yang hendak dicapai..?
tujuan yang hendak dicapai adalah menciptakan masyarakat yang mandiri, maka strategi ketergantunganlah yang mungkin akan dipakai. Jika tujuan yang ingin dicapai adalah pemerataan pembangunan, maka strategi yang berwawasan ruanglah yang akan dipergunakan.


3.  Strategi Pembanguan Ekonomi Indonesia

Sebelum orde baru strategi pembangungan di indonesia telah diarahkan pada usaha pencapaian laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Namun kenyataanya lebih menitik beratkan pada tujuan politik dan kurang memperhatikan pembanguan ekonomi.Pada orde baru,strategi pembangunan di Indonesia lebih diarahkan pada tindakan pembersih dan perbaikan kondisi ekonomi yang mendasar, terutama usaha menekan laju inflasi yang tinggi.
Strategi pembangunan yang dipertegaskan dengan ditetapkannya sasaran dan titik berat setiap Repelita :
Repelita 1 : meletakan titik berat pada sektor pertanian dan industri
Repelita 2 : meletakan titik berat ada sektor pertanian dengan meningkatkan industri yang mengolah bahan mentah menjadai bahan baku meletakan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya
Repelita 3 :  meletakan titik berat pada sektor pertanian menuju swasembada pangan dan meningkatkan industri yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi
Repelita 4 : meletakan titik berat pada sektor pertanian untuk melanjutkan usaha-usaha menuju swsembada pangan dengan meningkatkan industri yang dapat menghasilkan mesin-mensin indusri sendiri, baik industri ringan yang akan terus dikembangkan.


4.  Perencanaan Pembangunan

  • Menurut Bintoro Tjokroamidjojo,manfaat perencanaan yaitu:

  1.     Dengan adanya perencanaan diharapkan terdapat suatu pengarahan kegiatan,
  2.     Dengan perencanaan maka dapat dilakukan suatu perkiraan tehadap hal-hal dalam masa pelaksanaan yang akan dilalui.
  3.      Perencanaan memeberikan kesempatan untuk memilih berbagai alternatif tentang cara yang terbaik.
  4.      Dengan perencanaan dapat dilakukan penyusunan skala prioritas dan.
  5.      Dengan adanya rencana maka akan ada suatu alat pengukur untuk mengadakan suatu pengawasan dan evaluasi.

  • Periode perencanaan pembangunan:

Periode sebelum orde baru : 1945-1940,1951-1955,1956-1960,1961-1965
Periode setelah orde baru : 1966-1958  (periode rehabilitasi dan stabilisasi),Repelita 1 (1969/70-1973/74), Repelita 2(1974/75-1978/79),Repelita 3 (1979/80-1983/84). Repelita 4 (1984/85-1988/89), Repelita 5 (1989/90-1993/94).


sumber:



Senin, 16 April 2012

POKOK BAHASAN 1 : PEREKONOMIAN INDONESIA

1. ARTI SISTEM

Banyak para ahli di berbagai disiplin ilmu mengemukakan pendapatnya mengenai arti sistem namun apapun pendapatnya mengenai arti sistem,suatu sistem perlu memiliki ciri sebagai berikut: (Suroso,1993):

  •     Setiap memiliki tujuan
  •     Setiap mempunyai batas yang memisahkanya dengan lingkungan
  •     Walapun memilki batas sistem tersebut bersifat terbuka
  •     Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsitem yang biasa juga disebut dengan bagian,unsur,atau komponen.
  •     Bukan  berarti bahwa sistem tersebut merupakan sekedar kumpulan dari bagian-bagian,unsur,atau komponen tersebut,melaikan merupakan suatu kebulatan yang utuh dan padu,atau memiliki sifat ‘wholism’
2. PERKEMBANGAN SISTEM PEREKONOMIAN

Dengnan berkembangnya manusia dan kebutuhannya,semakin dirasakan perlunya sistem perekonomian yang lebih teratur dan terencana.sistem barter tidak lagi dapat dipertahankan,mengingat hambatan-hambatan yang di hadapi,seperti:

  •  Sulitnya dua atau lebih pihak yang memiliki keinginan yang sama
  • Sulitnya menentukan nilai komoditi yang akan dipertukarkan
  • Sulitnya melakukan pembayaran yang  tertunda
  • Sulitnya melakukan transaksi dengan jumlah besar
Dengan hambatan tersebut,mulailah para cendikiawan memikirkan sistem perekonomian lain yang lebih bermanfaat dan dapat digunakan oleh manusia. Hasil-hasil pemikiran para ahli itu ialah :

  • SISTEM PEREKONOMIAN PASAR (LIBERALIS/KAPITALIS)

Dasar bekerjanya sistem ini adalah adanya kegiatan ‘invisible hand ‘ atau tangan tangan yang tidak kelihatan yang di cetuskan poleh ahli ekonomi Adam Smith. dasar ini berasal dari paham kebebasan.di dalam buku Adam Smith yang berjudul ‘The Theory of Sentiments’ menjadi kerangka moral bagi ide-ide ekonominya.Paham kebebasan ini sama dengan halnya pandangan ekonomi kaum klasik,dimana mereka menganut paham’Laissez Faire’ menghendaki kebebasan melakukan ekonomi,dengan seminim mungkin campur tangan dari pemerintah.mreka menganggap bahwa keseimbangan ekonomi/pasar akan tercipta sendirinya,mekanisme pasarlah yang akan mengaturnya dan kekuatan permintaan penawarlah yang akan mewujudkannya,dasar pemikiran kaum klasik tersebut adalah :

  • Hukum ‘SAY’,mengatakan bahwa setiap komoditi yang di produksi tentu ada yang membutuhkannya.
  • Harga setiap komoditi itu bersifat fleksibel,dengan demikian keseimbangan akan selalu terjadi.
Menurut J.M. Keyens “Bahwa suatu negara yang merupakan sesuatu kekuatan di luar sistem liberalis ini haruslah ikut campur tangan dalam kegitan ekonomi agar pekerjaan selalu tesedia bagi semua warganya. Secara umum karakteristik sistem ekonomi liberalis/kapitalis adalah :

  • Faktor produksi (tanah,modal,tenaga kerja,kewirausahaan) dimiliki dan di kuasai oleh pemilik swasta.
  • Pengembalian keputusan ekonomi bersifat desentralisasi, diserahkan kepada pemilik faktor produksi dan akan dikoordinir  oleh mekanisme pasar yang berlaku.
  • Ransangan insentif atau umpan balik diberikan dalam bentuk utama materi sebagai sarana memotivasi para pelaku ekonomi.

  • SISTEM PEREKONOMIAN PERENCANAAN ( ETATISMA/SOSIALIS)

Pencetus ide ini adalah Karl Max,yang di ilhami dengan kaum buruh yang terjadi saat itu,sebagai ulah kaum kapitalis.dalam sistem ini sepenuhnya diatur oleh negara,seperti pada negara Uni Soviet. Tahap-tahap ide etatisma/komunisme yang sempat muncul adalah:
Pertama,tahap dimana prinsip ekonominya adalah setiap orang memberi (kepada masyarakat) menurut kemampuanya,dan seetiap orang menerima ssuai dengan karyanya.
Sistem perekonomian pasar/sosialis pasar,dengan karakterristik :

  • Fakto-faktor produksi dimiliki dan di kuasai oleh pihak pemerintah
  •  Pengambilan keputusan ekonomi bersifat desentralisasi dengan di koordinasi oleh pasar
  • Ransangan dan insentif diberikan berupa maerial dan moral,sebagai sara motivasi bagi para pelaku ekonomi
Sistem sosialis terencana (komunis),dengan ckarakterristik :

  • Faktor-aktoe produksi dimilki dan dikuasai oleh pihak pemerintah
  • Pengambilan keputusan ekonomi bersifat sentralisasi dengan dikoordinasi secara terenca
  • Rangsangan dan insentif diberikan berupa material dan moral,sebagao sarana motivasi bagi para pelaku ekonomi

  • SISTEM EKONOMI CAMPURAN

Merupakan kombinasi logis dari ketidak sempurnaaan kedua sistem ekonomi di atas. sistem campuran mengkombinasikan kebaikan dari kedua sistem tersebut, diantaranya menyarankan perlu campur tangan pemerintah secara aktif dalam kebebasan pihak swasta  dalam melaksanakan kegiatan ekonominya, dengan ini banyak negara kemudian memilih sistem ekonomi campuran ini.


3. SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA

  • Sistem Ekonomi Sebelum Orde Baru

Di Indonesia tidak mengijinkan adanya: Free fight liberalism (adanya kebebasan usaha yang tidak terkendali), Etatisme ( keikut sertaan pemerintah yang terlalu Dominan), Monopoli (pemusatan kekuatan ekonomi pada satu keolmpok tertentu).Meskipun awal perkembangan perekonomian Indonesia menganut sistem Ekonomi Pancasila, Demokrasi dan mungkin Campuran,namun bukan berarti sistem perekonomian liberalis dan etatisme tidak pernah terjadi di Indonesia.Awal tahun 1950-an sampai 1957 merupakan sejarah adanya corak liberalis dan sistem etatisme dalam perekonomian Indonesia,yang pernah mewarnai perekonomian ditahun 1960-an sampai dengan masa orde baru.

  • Sistem Ekonomi Setelah Orde Baru

Semua tokoh yang duduk dalam pemerintahan sebagai wakil rakyat sepakt untuk kembali menggunakan sistem Demokrasi Ekonomi dan Ekonomi Pancasila sebagai acuan pelaksanaan semua kegiatan ekonomi selanjutnya.
Perekonomian di Orde Baru di awali dengan rehabilitasi,perbaikan,hampir diseluruh sektor kehidupan kecuali sektor ekonomi,rehabilitasi ini terutama ditunjukan untuk :

  • Membersihkan segala aspek kehidupan dai sisa faham dan sistem perekonomian lama (liberal/kapitalis dan etatisme/komunis)
  • Menurunkan dan mengendalikan laju inflasi yang saat itu sangat tinggi yang terjadi pada tahun 1966 sampai 1969,maka dari itu Rencana Pembangunnan Lima Tahun (REPELITA 1) di mulai tahun 1969.
4. PARA PELAKU EKONOMI

  • Dalam ilmu ekonomi mikro ada tiga pelaku ekonomi,yaitu : Pemilik faktor produksi, Konsumen, Produsen.
  •  Jika dalam ilmu ekonomi makro ada empat pelaku ekonomi,yaitu: Sektor rumah tangga, Sektor swasta, Sektor pemerintah,Sektor luar negeri.
  • Dalam perekonomian Indonesia dikenal tiga pelaku ekonomi pokok ( sering disebut sebagai agen-agen pemerintah dalam pembangunan ekonomi),yaitu :Sektor Pemerintah, Sektor Swasta dan Koperasi.

  •     Peran BUMN ialah :

  •      Tahun 1977, BUMN dipercaya untuk membantu pengembangan pasar modal , yaitu  melalui PT Danareksa.
  •      BUMN sebagai badan usaha mempunyai peranan yang sangat besar dalam menciptakan likuiditas pasar mengingat pada umumnya BUMN memiliki asset yang besar.
  •      BUMN dapat pula mempengaruhi perkembangan pasar modal karena factor daya tarik BUMN bagi masyarakat.
BUMN tiga bentuk,yaitu:

  • Perusahaan Jawatan (perjan) sebagai salah satu bentuk BUMN memiliki modal yang berasal dari negara. Besarnya modal Perusahaan Jawatan ditetapkan melalui APBN.
  • Perusahaan Umum(PERUM) adalah suatu perusahaan negara yang bertujuan untuk melayani kepentingan umum,tetapi sekaligus mencari keuntungan.DAN perusahaan umum (PERUM) bebas membuat kontrak kerja dengan semua pihak.
  •  Perusahaan persero adalah BUMN yang berbentuk perseroan terbatas (PT) yang modal/sahamnya paling sedikit 51% dimiliki oleh pemerintah, yang tujuannya mengejar keuntungan. Maksud dan tujuan mendirikan persero ialah untuk menyediakan barang dan atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat dan mengejar keuntungan untuk meningkatkan nilai perusahaan.
Peran koperasi,yaitu:

Menurut Undang-undang No. 25 tahun 1992 Pasal 4 dijelaskan bahwa koperasi memiliki fungsi dan peranan antara lain yaitu mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota dan masyarakat, berupaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia, memperkokoh perekonomian rakyat, mengembangkan perekonomian nasional, serta mengembangkan kreativitas dan jiwa berorganisasi bagi pelajar bangsa.


sumber: