hii...

Get Gifs at CodemySpace.com

Rabu, 07 Januari 2015

JURNAL

TUGAS 5

Judul                           : Pengaruh Resiko Keuangan Terhadap Reaksi Pasar

Pengarang                   : Dani Pradhana Rafik dan Nur Fadjrih Asyik

Email                           : ****

Abstrak                       : Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh rasio keuangan yang terdiri atas current ratio, quick ratio, debt to equity ratio, debt to total assets, inventory turn over, receivable turn over, profit margin dan return on assets terhadap reaksi pasar.Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan purposive sample yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu berdasarkan tujuan penelitian. Teknik pengumpulan data menggunakan jenis data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia dan terdapat dalam Indonesia Capital Market Directory (ICMD). Data-data sekunder yang digunakan adalah meliputi laporan keuangan periode 2007-2010, data dividen periode 2007-2010, data harga saham periode 2007-2010, serta data-data lain yang terkait dengan materi penelitian.Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa current ratio, quick ratio, debt to equity ratio, debt to total assets, dan profit margin mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham yang diindikasikan dengan perolehan nilai signifikansi masih dibawah = 5%. Sedangkan inventory turn over, receivable turn over, dan return on assets tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham yang diindikasikan dengan perolehan nilai signifikansi lebih besar = 5%

Kata kunci: Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas,Profitabilitas, Return Saham.

Masalah                      : Apa pengaruh rasio keuangan yang terdiri atas current ratio, quick ratio, debt to nequity ratio, debt to total assets, inventory turn over, receivable turn over, profit margin dan return on assets terhadap reaksi pasar?

Objek                          : Perusahaan Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2010

Metode Penelitian       : 1. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sample
 2. Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk jenis data sekunder berupa dokumentasi.

Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel :

1.      Variabel Independen
- Rasional Likuiditas
- Rasio Solvabilitas
- Rasio Aktivitas
- Rasio Profitabilitas

2.      Variabel Dependen
- Menggunakan  retrun saham sebagai variable terikatnya (dependent Variabel)

Teknik Analisis Data :     Hipotesis penelitian akan diuji dengan persamaan regresi, yaitu    R =a + b1CR + b2QR + b3DER + b4DTA + b5ITO + b6RTO + b7PM + b8ROA

Keterangan:
R = return saham
a = konstanta
b1, b2, b3, b4 = koefisien regresi
n = banyaknya sampel
CR = Current Ratio
QR = Quick Ratio
DER = Debt to Equity Ratio
Pengaruh Rasio Keuangan… - Rafik dan Asyik
101
DTA = Debt to Total Assets
ITO = Inventory Turn Over
RTO = Receivable Turn Over
PM = Profit Margin
ROE = Return On Assets

Kesimpulan     :  kesimpulan yang didapat yaitu:
1.     Berdasarkan hasil uji t diketahui bahwa tingkat signifikansi t hitung variabel current ratio 0,034 < 0,05, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa variabel bebas current ratio berpengaruh signifikan terhadap reaksi pasar, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa hipotesis H1 yang diajukan terbukti.

2.     Berdasarkan hasil uji t diketahui bahwa tingkat signifikansi t hitung variabel quick ratio 0,037 < 0,05, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa variabel bebas quick ratio berpengaruh signifikan terhadap reaksi pasar, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa hipotesis H2 yang diajukan terbukti.

3.     Berdasarkan hasil uji t diketahui bahwa Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi – Volume 1 Nomor 1, Januari 2013: 93-107 106 tingkat signifikansi t hitung variabel debtequity ratio 0,035 < 0,05, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa variabel bebas debt equity ratio berpengaruh signifikan terhadap reaksi pasar, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa hipotesis H3 yang diajukan terbukti.

4.     Berdasarkan hasil uji t diketahui bahwa tingkat signifikansi t hitung variabel debt total assets0,040 < 0,05, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa variabel bebas debt total assets berpengaruh signifikan terhadap reaksi pasar, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa hipotesis H4 yang diajukan terbukti.

5.      Berdasarkan hasil uji t diketahui bahwa tingkat signifikansi t hitung variabel inventory turn over 0,701 < 0,05, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa variabel bebas inventory turn over kurang berpengaruh signifikan terhadap reaksi pasar, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa hipotesis H5 yang diajukan tidak terbukti.

6.      Berdasarkan hasil uji t diketahui bahwa tingkat signifikansi t hitung variabel receivable turn over 0,176 < 0,05, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa variabel bebas receivable turn over kurang berpengaruh signifikan terhadap reaksi pasar, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa hipotesis H6 yang diajukan tidak terbukti.

7.      Berdasarkan hasil uji t diketahui bahwa tingkat signifikansi t hitung variabel profit margin0,026 < 0,05, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa variabel bebas profit marginberpengaruh signifikan terhadap reaksi pasar, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa hipotesis H7 yang diajukan terbukti.

8.     Berdasarkan hasil uji t diketahui bahwa tingkat signifikansi t hitung variabel return on assets 0,222 < 0,05, sehingga dapat diambil.

kesimpulan bahwa variabel bebas return on assets kurang berpengaruh signifikan terhadap reaksi pasar, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa hipotesis H8 yang diajukan tidak terbukti.


Sumber            :

http://www.stiesia.ac.id/jurnal/index.php/article/download_selection_article/2/20130423014/1

Kamis, 01 Januari 2015

Manajemen Laba

TUGAS 5


Beberapa definisi menurut beberapa para ahli mengenai manajemen laba, yaitu:

     1.      Schipper
Earning management is a purpose intervention in the external financial reporting process, with the intent of obtaining some private gain (a opposed to say, merely faciliting the neutral operation of the process ( Manajemen Laba adalah campur tangan dalam proses penyusunan pelaporan keuangan eksternal, dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan pribadi (pihak yang tidak setuju mengatakan bahwa hal ini hanyalah upaya untuk memfasilitasi operasi yang tidak memihak dari sebuah proses).
     2.      Fisher and Rosenzweig
Earning management is a actions of manager which serve to increase (decrease) current reported earnings of the unit which the manager is responsible without generating a corresponding increase (decrease) in long-term economic profitability of the unit. (manajemen laba adalah tindakan-tindakan manajemen untuk menaikan (menurunkan) laba periode berjalan dari  sebuah perusahaan yang dikelolanya tanpa menyebabkan kenaikan (penurunan keuntungan ekonomi perusahaan jangka panjang).
     3.      National Association of Certified Fraud Examiners
Earning management is the intentional, deliberate, misstatement or omission ofmaterial facts, or accounting data, which is misleading and, when considered with all the information made available, would cause the leader to change or alter his or juggement or decision.( Manajemen laba adalah kesalahan atau kelalaian yang disengaja dalam membuat laporan mengenai fakta material dan data akuntansi sehingga menyesatkan ketika semua informasi itu dipakai untuk membuat pertimbangan yang akhirnya akan yang  menyebabkan orang yang membacanya akan mengganti atau mengubah pendapat atau keputusanya).
Secara umum Manajemen Laba didefinisikan sebagai upaya manajer perusahaan untuk mengintervensi atau mempengaruhi informasi-informasi dalam laporan keuangan dengan tujuan untuk mengelabui stakeholder yang ingin mengetahui kinerja dan kondisi perusahaan.
Praktik yang dilakukan untuk mempengaruhi angka laba dapat terjadi secara legal maupun tidak legal. Praktik legal dalam manajemen laba berarti usaha untuk mempengaruhi angka laba tidak bertentangan dengan aturan pelaporan keuangan dalam Prinsip-Prinsip Akuntansi Berlaku Umum.
Menurut Scott (2003:377) beberapa motivasi yang mendorong manajemen melakukan earning management/manajemen laba, antara lain sebagai berikut:
     1.      Motivasi bonus, yaitu manajer akan berusaha mengatur laba bersih agar dapat memaksimalkan      bonusnya.
     2.      Motivasi kontrak, berkaitan dengan utang jangka panjang, yaitu manajer menaikkan laba bersih untuk mengurangi kemungkinan perusahaan mengalami technical default.
     3.      Motivasi politik, aspek politis ini tidak dapat dilepaskan dari perusahaan, khususnya perusahaan besar dan industri strategis karena aktivitasnya melibatkan hajat hidup orang banyak.
     4.      Motivasi pajak, pajak merupakan salah satu alasan utama perusahaan mengurangi laba bersih yang dilaporkan.
     5.      Pergantian CEO (Chief Executive Officer), banyak motivasi yang timbul berkaitan dengan CEO, seperti CEO yang mendekati masa pensiun akan meningkatkan bonusnya, CEO yang kurang berhasil memperbaiki kinerjanya untuk menghindari pemecatannya, CEO baru untuk menunjukkan kesalahan dari CEO sebelumnya.
     6.      Penawaran saham perdana (IPO), manajer perusahaan yang going public melakukan earning management untuk memperoleh harga yang lebih tinggi atas sahamnya dengan harapan mendapatkan respon pasar yang positif terhadap peramalan laba sebagai sinyal dari nilai perusahaan. 
     7.      Motivasi pasar modal, misalnya untuk mengungkapkan informasi privat yang dimiliki perusahaan kepada investor dan kreditor.

Teknik dan Pola Manajemen Laba menurut Setiawati dan Na’im (2000) dapat dilakukan dengan tiga teknik yaitu:
1.      Memanfaatkan peluang untuk membuat estimasi akuntansi
Cara manajemen mempengaruhi laba melaului judgment (perkiraan) terhadap estimasi akuntansi antara lain estimasi tingkat piutang tak tertagih, estimasi kurun waktu deperesiasi aktiva tetap atau amortisasi aktiva tak berwujud, estimasi biaya garansi dan lain-lain.

2.      Menggeser periode biaya atau pendapatan
           Contohnya adalah mempercepat atau menunda pengeluaran untuk penelitian dan                        pengembangan sampai pada periode akuntansi berikutnya, mempercepat atau menunda        penegeluaran promosi sampai periode berikutnya, mempercepat atau menunda pengiriman produk ke pelanggan, mengatur saat penjualan aktiva tetap yang sudah tak dipakai lagi.

3.      Mengubah metode akuntansi
Perubahan metode akuntansi yang digunakan untuk mencatat suatu transaksi. Contoh : merubah metode depresiasi aktiva tetap, dari metode depresiasi angka tahun ke metode depresiasi garis lurus.


Sumber
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/08/teori-earning-management-definisi-pola.html
Manajemen Laba (Teori & Model Empiris) Oleh Sri Sulistyanto

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23606/4/Chapter%20II.pdf